HUJAN dan WANITA BERKERUDUNG SENJA

PINTU TAK BERKUNCI

Liang sempit tempat berteduh
Tempat bermain dulu
Kini terlihat kumuh
Penuh coretan masa lalu


Satu persatu teman kecil ku pergi dan tak kan pernah kembali
Hanya sekedar menoleh ke belakang apa lagi
Mereka menatap kejayaan masa kini
Tentang aliran yang tak sampai ke muara

Ruang tak bersekat menjadi bukti
Peluh membanjiri seisi hati
Ingin bersembunyi, aku lupa bahwa pintu tak berkunci
Ku putuskan hanya untuk belajar mengamati

Senang rasanya melihatnya berlari mengejar bola tak bersisi
Canda tawa, haru dan sedih kini tak terlihat lagi
Entah aku harus berhenti atau memulai kembali
Sebuah kisah tanpa misteri

Semoga saja berjalan sesuai kitab suci atas kasur penuh sperma
Ya semoga saja....
Berharap khayal menjadi nyata
Walau tak tau bagaimana akhirnya....


Malang, 261014
Edisi Hati
Wisnoe

Komentar