HUJAN dan WANITA BERKERUDUNG SENJA

Wanita Berkerudung Senja

Di kala resah ini.Kian mendesah dan menggalaukan jiwaku..Kau ada di sana..Di saat aku terluka.Hingga akhirnya tercabik-cabiklah keteguhan hatiku..Kau masih ada di sana..

Ketika aku lelah.Dan semangatku patah untuk meneruskan perjuangan.Terhenti oleh kerikil–kerikil yang kurasa terlampau tajam..Hingga akhirnya aku pun memilih jeda..!!!Kau tetap ada di sana..Memberiku isyarat untuk tetap bertahan..

Bunda..Kau basuh kesedihanku..Kehampaanku dan ketidakberdayaanku..

"Tiada lain kita hanya insan Sang Kuasa,Memiliki tugas di bumi tuk menegakkan kalimatNya.Kita adalah jasad, jiwa, dan ruh yang terpadu,Untuk memberi arti bagi diri dan yang lain.."

Kata-katamu laksana embun di padang gersang nuraniku.Memberiku setitik cahaya dalam kekalutan berfikirku.Kau labuhkan hatimu untukku.Dengan tulus tak berpamrih..

Bunda..Kusandarkan diriku di bahumu.Terasa kelembutanmu menembus dinding-dinding kalbuku.Menghancurleburkan segala keangkuhan diri..Meluluhkan semua kelelahan dan beban dunia..Dan..Membiarkannya tenang terhanyut bersama kedalaman hatimu..

Kutatap perlahan..Matamu yang membiaskan ketegaran dan perlindungan.Kristal-kristal lembut yang sedang bermain di bola matamu.Jatuh setetes demi setetes..Kau biarkan ia menari di atas kain kerudungmu.Laksana oase di terik panasnya gurun sahara..

Bunda..Nasihatmu memberi kekuatan untukku..Rangkulanmu menjadi penyangga kerapuhanku..Untuk menapaki hari-hari penuh liku..Semoga semua itu tak akan pernah layu..!

Bunda..Dalam kelembutan cintamu kulihat kekuatan..Dalam tangis air matamu kulihat semangat menggelora..Dalam dirimu.. terkumpul seluruh daya dunia..!

Bunda....Kerudung senja yang selalu engkau kenakan, membuat ku menerawang seorang wanita sholeha penuh dengan kearifan. Laksana sampan kusut engkau terjang arus yang menerjang ku, hanya untuk bilang " Kamu Bisa Nak". lantunan kata yang engkau rajut menjadi cambuk lembut untuk ku lebih maju dalam menghadapi hidup..

Bunda...Mungkin tak akan ada pendang tajam yang mampu menggetarkan langkahmu dalam melangkah, karena engkaulah pedang yang sangat tajam.

Bunda...tak ada kata yang mampu ku coretkan dalam peluh qolbi ku untuk gambarkan mu... tapi rajut kusut itu mengingatkan ku untuk mencoret kan satu hal yang mungkin tak pantas  "TERIMA KASIH WANITA BERKERUDUNG SENJA"

Komentar